KOMPONEN KERENTANAN

2.5_Kerentanan, Risiko, dan Dampak Perubahan Iklim_Komponen Kerentanan.png + Indikator penyusun kerentanan perubahan iklim bidang kesehatan

Tingkat kerentanan diukur sebagai rasio antara tingkat sensitivitas dan kapasitas adaptasi. Kerentanan berbanding lurus dengan tingkat sensitivitas dan berbanding terbalik dengan kapasitas adaptasi. Kondisi tingkat kerentanan akan semakin buruk bila sensitivitasnya tinggi dan/atau rendahnya kapasitas adaptasi.
Komponen Kerentanan :
'- Keterpaparan (E) : keberadaan manusia, mata pencaharian, spesies/ekosistem, fungsi lingkungan hidup, jasa dan sumber daya, infrastruktur, atau aset ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah atau lokasi yang dapat mengalami dampak negatif. Keterpaparan menggambarkan kondisi fisik atau keberadaan kelurahan yang berpotensi mengalami dampak negatif dari perubahan iklim. Dalam kerentanan sosial-ekonomi faktor yang berkontribusi terhadap tingkat keterpaparan wilayah adalah kualitas permukiman dan keberadaan bangunan. Indikator ini ditentukan oleh akses listrik dan kondisi sanitasi permukiman yang juga dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat karena masih adanya beberapa pemukiman yang membuang limbah domestik langsung ke sungai. Selanjutnya keberadaan bangunan yang terletak di bantaran sungai dan permukiman kumuh berkontribusi besar terhadap tingkat keterpaparan wilayah kriteria tinggi.
- Sensitivitas (S) : tingkat dimana suatu sistem akan terpengaruh atau responsif terhadap rangsangan iklim, tetapi dapat diubah melalui perubahan sosial ekonomi. Faktor-faktor yang berkontribusi utama pada tingginya sensitivitas adalah indikator kesejahteraan keluarga, penduduk non produktif dan akses air. Kesejahteraan keluarga dipengaruhi oleh sumber penghasilan utama dan kepemilikan surat resmi tanah dan rumah. Penduduk non produktif diambil dari variable penyusun berupa angka pengangguran. Akses air ditentukan berdasarkan sumber air utama untuk minum.
-Kapasitas Adaptasi (AC) : potensi atau kemampuan suatu sistem untuk menyesuaikan diri dengan perubahan iklim, termasuk variabilitas iklim dan iklim ekstrim, sehingga potensi kerusakannya dapat dikurangi/dicegah. Faktor yang berkontribusi terhadap kapasitas adaptasi antara lain keberadaan fasilitas kesehatan, keberadaan prasarana ekonomi, dan kelembagaan kelurahan.

Publikasi Terbaru
ADB_Development of Multi-storey Agroforestry System in the Upper Catchment of CRB for Reducing Cilamate Risk
Dokumen
Coffee-based Agro forestry activity was carried out along the Cisurili river and Cisangkuy river, Pangalengan sub-district, Bandung district. This a
ADB_Restoration of Cirata Reservoir for Increasing Adaptation Capacity to Climate Change Effect
Dokumen
This pilot project is designed (i) to examine the cost-benefit ratio of removing mud, (ii) effectiveness of using pump to remove mud from the bottom